Duhai biyung ku
Senantiasa memberi kasih
Peluk mu buat hangat
Nasihat mu bikin damai
Semenjak terkeluarkan dari rahim mu
Yang ku lihat wajah mu simbol cinta
Kaulah peri di hidup ku
Tak pinta imbalan
Lantas bagaimana ku hidup
Sementara tak mampu
Ku hapus
Air mata mu
Wahai perempuan telekung putih
Selama di perlintasan-
Kan ku tuju jalan maqoomul amiin
Agar ku dapat saputangan firdaus untuk mu
Perempuan ku, laksana peri di hidup
ini
Sang Ibunda, kenakan telekung putih
Di hari-hari indah melantunkan kaji Qur’an
Kaulah kilauan permai abadi di benak ini